DAMRI Bakal Gusur Taksi Ilegal

tarif-jadwal-bus-damri-bandara-soekarno-hatta-terbaru-2015Tarif murah ditambah armada mumpuni menjadi pertimbangan kelayakan bus DAMRI beroperasi di Bandara Internasional Sepinggan. Regulasi trayek yang kini dikaji Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim bakal menjawab wacana yang bergulir sejak 2013 itu.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Zamruddin Hasid, keberadaan pemadu moda DAMRI bakal berdampak positif. Penumpang angkutan udara dari dan ke Bandara Sepinggan Balikpapan punya banyak pilihan transportasi. Sebagaimana diketahui, saat ini publik hanya dihadapkan pada pilihan travel Kangaroo dan taksi. Harga yang cukup mahal membuat warga tidak punya pilihan.

Padahal, sambung dia, tidak semua warga yang menggunakan jasa transportasi udara berkantong tebal. Walhasil, warga yang berkantong pas-pasan terpaksa menggunakan jasa angkutan ilegal atau mobil berpelat hitam. “Pemandu moda kan tujuannya memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Ekonomi pembangunan itu harus imbang, bukan berpihak terus kepada swasta. Selama ini yang berkuasa swasta, masyarakat jadi korbannya,” ujar Zamruddin.

Karena itu, ucap pria berkacamata itu, kehadiran pemandu moda adalah solusi. Apakah kemudian Perum DAMRI menjadi operator tunggal atau membentuk konsorsium dengan angkutan lain, itulah yang perlu dibicarakan. Mantan rektor Unmul itu mengungkapkan, kehadiran moda transportasi yang murah, aman, serta nyaman dari dan menuju ke bandara adalah kebutuhan. Bahkan di banyak kota besar di Indonesia, transportasi bandara bukan hanya DAMRI.

Bahkan, sudah ada yang dilengkapi kereta api, seperti di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara. Menurutnya, kepentingan masyarakat harus jadi prioritas. “Kalau mau pakai travel dan taksi harganya mahal sekali. Pakai pelat hitam sama saja, syukur jika ada calo yang banting harga demi dapat duit menutupi uang minyak,” tuturnya. Karena itu, ucap dia, semakin cepat pemandu moda beroperasi menuju Bandara Sepinggan semakin bagus. “Kalau semua mahal dan sulit itu bukan pembangunan namanya tapi menyengsarakan rakyat. Kasihan jarak yang jauh harus dibebani dengan tarif yang mahal. Bahkan, demi menunggu yang lebih murah warga menunggu sampai 2 jam lebih,” jelasnya.

Zamruddin meyakini, kehadiran pemandu moda bukan menggerus penumpang kalangan eksekutif, seperti travel Kangaroo dan taksi. Melainkan angkutan ilegal. “DAMRI, Kangaroo, dan taksi tetap ada. Tapi sifatnya normal bukan monopoli atau mau untung sendiri. Kalau kehadiran DAMRI dilarang itu namanya mematikan demokrasi ekonomi, ujung-ujungnya menyiksa masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, Kabid Perhubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim Mahmud Samsul Hadi menerangkan, peluang pemandu moda beroperasi di Bandara Sepinggan Balikpapan masih terbuka lebar. Dia menyarankan, Perum DAMRI membentuk konsorsium untuk menghindari monopoli angkutan di Bandara Sepinggan. “Kami masih menghitung-hitung positif dan negatifnya. Makanya kami akan kumpulkan semua yang terlibat pekan ini untuk diminta pandangan,” ucap Mahmud.

Dikatakan, demi mencegah persaingan usaha yang tidak sehat di lapangan, Dishub Kaltim berencana mengatur skema operasional pemandu moda. Seperti waktu pelayanan. Dia mencontohkan, jika pada siang hari penumpang dilayani bus DAMRI. Sementara jika pada malam hari bisa menggunakan angkutan lain seperti travel ataupun taksi. Selain itu ada pula pengaturan lebih jauh tentang kelayakan daerah tujuan, besar tarif, serta standar kualitas untuk tiap moda transportasi. “Intinya keamanan warga dan kenyamanan itu prioritas. Soal tarif masyarakat Kaltim tidak repot kok,” pungkasnya.

Leave a comment